PELAYANAN KESEHATAN PADA BAYI DAN BALITA
1. Pengertian Bayi Baru Lahir
Setelah bayi lahir, bidan segera memeriksa bayi yang lahir untuk
rnengetahui apakah ada kelainan atau cacat bawaan.
Menurut Saifuddin, (2002) Bayi baru lahir adalah bayi yang
baru lahir selama satu jam pertama kelahiran.
Menurut Donna L. Wong, (2003) Bayi baru lahir adalah
bayi dari lahir sampai usia 4 minggu. Lahirrnya biasanya dengan usia gestasi 38
– 42 minggu.
Menurut Dep. Kes. RI, (2005) Bayi baru lahir normal
adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan
berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram.
Menurut M. Sholeh Kosim, (2007) Bayi baru lahir normal
adalah berat lahir antara 2500 – 4000 gram, cukup bulan, lahir langsung
menangis, dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat.
2. Tanda-tanda bayi baru
lahir normal
Bayi baru lahir normal memiliki
tanda-tanda sebagai berikut:
a. Berat badan antara 2500 - 4000 gram
b. Lingkar kepala 31- 35 cm, kepala simetris
c. Refleks menghisap positif
d. Lingkaran perut lebih besar dan lingkaran dada,
perut lembek dan bundar
e.
Alat kelamin tidak ada kelainan
f.
Mekonium (+)
g. Anggota
gerak tidak ada kelainan dan lengkap
h. Kulit tertutup verniks kaseosa (lapisan lemak),
mungkin mengelupas
3
i.
Dahi dan punggung tertutup oleh bulu-bulu halus
j.
Refleks more (+)
k.
Ukuran antropometrk normal
3.
Perawatan
rutin
Ajarkan orang tua cara merawat bayi mereka dan perawatan
harian untuk bayi bayi baru lahir.
a.
Beri ASI sesuai
dengan kebutuhan setiap 2-3 jam (paling sedikit setiap 4 jam), mulai
dari pertama
b. Pertahankan
agar bayi selalu dengan ibu
c. Jaga bayi dalam keadaan bersih, hangat dan kering,
dengan mengganti popok dan selimut sesuai dengan keperluan. Pastikan
bayi tidak terlalu panas atau terlalu dingin (dapat menyebabkan dehidrasi,
ingat bahwa pengaturan suhu bayi masih dalam
perkembangan). Apa saja yang dimasukkan ke dalam mulut bayi harus selalu
bersih
d.
Jaga tali pusat dalam keadaan bersih dan kering
e. Peganglah,
sayangi dan nikmati kehidupan bersama bayi
f. Awasi masalah dan kesulitan pada bayi dan minta
bantuan jika perlu
g. Jaga keamanan bayi terhadap trauma dan
penyakit/infeksi
h. Ukur suhu tubuh bayi, jika bayi tampak sakit atau
menyusu kurang
Tanda bahaya
a.
Pernapasan sulit atau > 60 kali per menit,
lihatlah retraksi pada waktu bernapas
b. Suhu teria!u panas > 38°C
atau terlalu dingin < 36°C
c. Warna
abnormal, kulit/bibir biru (sianosis), atau pucat, memar atau bayi sangat
kuning (terutama 24 jam pertama)
d. Pemberian
AS( sulit, hisapan lemah, mengantuk berlebihan, banyak muntah
e. Tali
pusat merah, bengkak, keluar cairan, bau busuk, berdarah
f.
Gangguan
gastrointestinal misalnya tidak mengeluarkan mekonium selama 3 hari
pertama berturut-turut setelah lahir, muntah terus menerus, tinja berdarah atau bertendir.
4
g.
Tidak
berkemih dalam 24 jam
h. Menggigil,atau
tangis tidak biasa, lemas, mengantuk, lunglai, kejang, tidak bisa tenang,
menangis terus menerus
i. Mata
bengkak dan mengeluarkan cairan
j.
Cari
pertolongan bidan atau tenaga medis jika timbul tanda-tanda bahaya
A.
Asuhan segera pada bayi
baru lahir
Setelah dilakukan
pemeriksaan pada bayi baru lahir, jika tidak ditemukan adanya kelainan,
maka bayi ditetapkan (diagnose) lahir dengan keadaan normal. Dalam rencana dan langkah asuhan dilakukan urutan sebagai berikut:
a. Membersihkan rongga hidung dan mulut dengan kapas
steni atau penghisap lendir dan karet
(De lee)
b.
Mengeringkan bayi dan air ketuban
c. Meletakkan
bayi diatas perut ibu
d.
Memotong tali pusat
e. Mengelus telapak kaki, dada, perut dare punggung,
bila bayi tidak menangis
f. Menilai APGAR skor pada satu menit pertama untuk
menentukan ada tidaknya asfiksia
g. Membersihkan bayi dan lapisan lemak yang
berlebihan
h. Memberi
salep mata tetrasiklin atau larutan nitro argenti 1% pada kedua mata bayi
Bentuk pelayanan kesehatan pada bayi baru lahir
a. IMD
Inisiasi menyusui dini ( IMD ) adalah proses bayi
menyusu segera setelah dilahirkan dimana bayi dibiarkan mencari puting susu
ibunya sendiri. Inisiasi menyusui dini ( IMD ) akan sangat membantu dalam
keberlangsungan pemberian ASI ekslusif.
5
Pemerintah Indonesia mendukung kebijakan WHO dan
UNICEF yang merekomendasikan inisiasi menyusui dini sebagai tindakan
penyelamatan kehidupan, karena IMD dapat menyelamatkan 22 % dari bayi yang
meninggal sebelum usia 1 bulan.
Program ini dilakukan dengan cara langsung meletakkan
bayi baru lahir di dada ibunya dan membiarkan bayi mencari untuk menemukan
putting susu ibun untuk menyusu.
IMD harus dilaksanakan langsung saat lahir, tanpa
boleh ditunda dangan kegiatan menimbang atau mengukur bayi. Bayi juga tidak
boleh dibersihkan hanya dikeringkan kecuali tangannya. Proses ini harus
berlangsung skin to skin antara bayi dan ibu.
Menyusui 1 jam pertama kehidupan yang di awali dengan
kontak kulit antara ibu dan bayi dinyatakan sebagai indicator global dan Ini
merupakan hal baru bagi Indonesia, dan merupakan program pemerintah khususnya
Departemen Kesehatan RI.
b.
Melakukan penilaian bayi baru lahir
• Apakah bayi menangis kuat dan/atau bernafas tanpa
kesulitan
• Apakah bayi bergerak dengan aktif atau lemas
• Jika bayi tidak bernapas atau bernapas megap – megap atau lemah maka segera
• Apakah bayi bergerak dengan aktif atau lemas
• Jika bayi tidak bernapas atau bernapas megap – megap atau lemah maka segera
Pengkajian
|
Nilai
|
||
0
|
1
|
2
|
|
Denyut jantung
|
Tidak ada
|
Lambat, < 100
|
> 100
|
Usaha pernafasan
|
Tidak ada
|
Lambat, tidak teratur
|
Mengangis bagus
|
Keadaan otot
|
Lembut
|
Sebagian ekstremitas lemah
|
Bergerak aktif
|
Refleks
|
Tidak ada
|
Meringis
|
Menangis dengan keras
|
Warna
|
Biru, pucat
|
Tubuh merah muda, kaki dan tangan biru
|
Seluruh tubuh merah muda
|
c. Membebaskan
Jalan Nafas nafas
Dengan cara sebagai berikut yaitu bayi normal akan
menangis spontan segera setelah lahir, apabila bayi tidak langsung menangis,
penolong segera membersihkan jalan nafas dengan cara sebagai berikut :
6
a. Letakkan bayi pada posisi terlentang di tempat yang keras
dan hangat.
b.
Gulung sepotong kain dan
letakkan di bawah bahu sehingga leher bayi lebih lurus dan kepala tidak
menekuk. Posisi kepala diatur lurus sedikit tengadah ke belakang.
c.
Bersihkan hidung, rongga
mulut dan tenggorokkan bayi dengan jari tangan yang dibungkus kassa steril.
d.
Tepuk kedua telapak kaki
bayi sebanyak 2-3 kali atau gosok kulit bayi dengan kain kering dan kasar.
e.
Alat penghisap lendir
mulut (De Lee) atau alat penghisap lainnya yang steril, tabung oksigen dengan
selangnya harus sudah ditempat
f.
Segera lakukan usaha
menghisap mulut dan hidung
g.
Memantau dan mencatat
usaha bernapas yang pertama (Apgar Score)
h. Warna kulit, adanya cairan atau mekonium dalam hidung
atau mulut harus diperhatikan.
d. Merawat tali
pusat
a. Setelah plasenta dilahirkan dan kondisi ibu dianggap
stabil, ikat atau jepitkan klem plastik tali pusat pada puntung tali pusat.
b. Celupkan tangan yang masih menggunakan sarung tangan
ke dalam larutan klonin 0,5 % untuk membersihkan darah dan sekresi tubuh
lainnya.
c. Bilas tangan dengan air matang atau disinfeksi tingkat
tinggi
d. Keringkan tangan (bersarung tangan) tersebut dengan
handuk atau kain bersih dan kering.
e. Ikat ujung tali pusat sekitar 1 cm dari pusat bayi
dengan menggunakan benang disinfeksi tingkat tinggi atau klem plastik tali
pusat (disinfeksi tingkat tinggi atau steril). Lakukan simpul kunci atau
jepitankan secara mantap klem tali pusat tertentu.
f.
Jika menggunakan benang
tali pusat, lingkarkan benang sekeliling ujung tali pusat dan dilakukan
pengikatan kedua dengan simpul kunci dibagian tali pusat pada sisi yang
berlawanan.
7
g. Lepaskan klem penjepit tali pusat dan letakkan di
dalam larutan klonin 0,5%
h.
Selimuti ulang bayi
dengan kain bersih dan kering, pastikan bahwa bagian kepala bayi tertutup
dengan baik..(Dep. Kes. RI, 2002)
Perawatan
Tali Pusat
a.
Pertahankan sisa tali pusat dalam keadaan terbuka agar
terkena udara dan tutupi dengan kain bersih secara longgar
b.
Lipatlah popok di bawah tali pusat
c.
Jika tali pusat terkena kotoran atau tinja, cuci dengan
sabun dan air bersih, dan keringkan
e. Pencegahan
Kehilangan Panas
Mekanisme kehilangan panas
1.
Evaporasi
Penguapan cairan ketuban pada permukaan tubuh oleh
panas tubuh bayi sendiri karena setelah lahir, tubuh bayi tidak segera
dikeringkan.
2.
Konduksi
Kehilangan panas tubuh melalui kontak langsung antara
tubuh bayi dengan permukaan yang dingin, co/ meja, tempat tidur, timbangan yang
temperaturnya lebih rendah dari tubuh bayi akan menyerap panas tubuh bayi bila
bayi diletakkan di atas benda – benda tersebut
3.
Konveksi
Kehilangan panas tubuh terjadi saat bayi terpapar
udara sekitar yang lebih dingin, co/ ruangan yang dingin, adanya aliran udara
dari kipas angin, hembusan udara melalui ventilasi, atau pendingin ruangan.
8
4.
Radiasi
Kehilangan panas yang terjadi karena bayi ditempatkan
di dekat benda – benda yang mempunyai suhu tubuh lebih rendah dari suhu tubuh
bayi, karena benda – benda tersebut menyerap radiasi panas tubuh bayi (walaupun
tidak bersentuhan secara langsung)
Cegah terjadinya kehilangan panas melalui upaya
berikut :
a.
Keringkan bayi dengan
seksama
b.
Mengeringkan dengan cara
menyeka tubuh bayi, juga merupakan rangsangan taktil untuk membantu bayi
memulai pernapasannya.
c.
Selimuti bayi dengan
selimut atau kain bersih dan hangat
Ganti handuk atau kain yang telah basah oleh cairan ketuban dengan selimut atau kain yang baru (hanngat, bersih, dan kering)
Ganti handuk atau kain yang telah basah oleh cairan ketuban dengan selimut atau kain yang baru (hanngat, bersih, dan kering)
d.
Selimuti bagian kepala
bayi
Bagian kepala bayi memiliki luas permukaan yg relative luas dan bayi akan dengan cepat kehilangan panas jika bagian tersebut tidak tertutup.
Anjurkan ibu untuk memeluk dan menyusui bayinya
Pelukan ibu pada tubuh bayi dapat menjaga kehangatan tubuh dan mencegah kehilangan panas. Sebaiknya pemberian ASI harus dimulai dalam waktu satu (1) jam pertama kelahiran
Bagian kepala bayi memiliki luas permukaan yg relative luas dan bayi akan dengan cepat kehilangan panas jika bagian tersebut tidak tertutup.
Anjurkan ibu untuk memeluk dan menyusui bayinya
Pelukan ibu pada tubuh bayi dapat menjaga kehangatan tubuh dan mencegah kehilangan panas. Sebaiknya pemberian ASI harus dimulai dalam waktu satu (1) jam pertama kelahiran
e.
Jangan segera menimbang
atau memandikan bayi baru lahir
Karena bayi baru lahir cepat dan mudah kehilangan panas tubuhnya, sebelum melakukan penimbangan, terlebih dahulu selimuti bayi dengan kain atau selimut bersih dan kering. Berat badan bayi dapat dinilai dari selisih berat bayi pada saat berpakaian/diselimuti dikurangi dengan berat pakaian/selimut. Bayi sebaiknya dimandikan sedikitnya enam jam setelah lahir.
Karena bayi baru lahir cepat dan mudah kehilangan panas tubuhnya, sebelum melakukan penimbangan, terlebih dahulu selimuti bayi dengan kain atau selimut bersih dan kering. Berat badan bayi dapat dinilai dari selisih berat bayi pada saat berpakaian/diselimuti dikurangi dengan berat pakaian/selimut. Bayi sebaiknya dimandikan sedikitnya enam jam setelah lahir.
9
f. Pencegahan
Infeksi
a.
Cuci tangan dengan
seksama sebelum dan setelah bersentuhan dengan bayi
b.
Pakai sarung tangan
bersih pada saat menangani bayi yang belum dimandikan
c.
Pastikan semua peralatan
dan bahan yang digunakan, terutama klem, gunting, penghisap lendir DeLee dan
benang tali pusat telah didesinfeksi tingkat tinggi atau steril.
d.
Pastikan semua pakaian,
handuk, selimut dan kain yang digunakan untuk bayi, sudah dalam keadaan bersih.
Demikin pula dengan timbangan, pita pengukur, termometer, stetoskop.
e.
Memberikan vitamin K
Untuk mencegah terjadinya perdarahan karena defisiensi vitamin K pada bayi baru lahir normal atau cukup bulan perlu di beri vitamin K per oral 1 mg / hari selama 3 hari, dan bayi beresiko tinggi di beri vitamin K parenteral dengan dosis 0,5 – 1 mg IM.
Untuk mencegah terjadinya perdarahan karena defisiensi vitamin K pada bayi baru lahir normal atau cukup bulan perlu di beri vitamin K per oral 1 mg / hari selama 3 hari, dan bayi beresiko tinggi di beri vitamin K parenteral dengan dosis 0,5 – 1 mg IM.
f.
Memberikan obat tetes
atau salep mata
Untuk pencegahan penyakit mata karena klamidia (penyakit menular seksual) perlu diberikan obat mata pada jam pertama persalinan, yaitu pemberian obat mata eritromisin 0.5 % atau tetrasiklin 1 %, sedangkan salep mata biasanya diberikan 5 jam setelah bayi lahir.Perawatan mata harus segera dikerjakan, tindakan ini dapat dikerjakan setelah bayi selesai dengan perawatan tali pusat.
Untuk pencegahan penyakit mata karena klamidia (penyakit menular seksual) perlu diberikan obat mata pada jam pertama persalinan, yaitu pemberian obat mata eritromisin 0.5 % atau tetrasiklin 1 %, sedangkan salep mata biasanya diberikan 5 jam setelah bayi lahir.Perawatan mata harus segera dikerjakan, tindakan ini dapat dikerjakan setelah bayi selesai dengan perawatan tali pusat.
g. Pemeriksaan
Fisik Bayi Baru Lahir
Kegiatan ini merupakan pengkajian fisik yang dilakukan
oleh bidan yang bertujuan untuk memastikan normalitas & mendeteksi adanya
penyimpangan dari normal.Pengkajian ini dapat ditemukan indikasi tentang
seberapa baik bayi melakukan penyesuaian terhadap kehidupan di luar uterus dan
bantuan apa yang diperlukan.
Dalam
pelaksanaannya harus diperhatikan agar bayi tidak kedinginan, dan dapat ditunda
apabila suhu tubuh bayi rendah atau bayi tampak tidak sehat.
Prinsip pemeriksaan bayi baru lahir.
Prinsip pemeriksaan bayi baru lahir.
10
Jelaskan prosedur pada orang tua dan minta persetujuan
tindakan
a.
Cuci dan keringkan
tangan , pakai sarung tangan
b.
Pastikan pencahayaan
baik
c.
Periksa apakah bayi
dalam keadaan hangat, buka bagian yangg akan diperiksa (jika bayi telanjang
pemeriksaan harus dibawah lampu pemancar) dan segera selimuti kembali dengan
cepat
d.
Periksa bayi secara
sistematis dan menyeluruh
h. Imunisasi
BCG, hepatitis B dan polio oral
11
B. Pelayanan Kesehatan Anak Balita
A.
Beberapa faktor
yang sangat erat hubungannya dengan pertumbuhan dan perkembangan Balita,
yaitu:
1. Keluarga
Berencana
Dalam
mempersiapkan anak yang berkualitas, maka sejak dari mulai terjadi pembuatan
sampai dianya menjadi dewasa haruslah dilakukan pemeliharaan dan penjagaan yang
seksama agar tumbuh kembang anak tersebut tidak mengalami kegagalan.
Faktor anak
selama dalam kandungan akan sangat mempengaruhi dalam proses tumbuh kembang
anak dikemudian hari. Sebagai contoh dari seorang ibu yang sehat dan memelihara
kandungannya secara seksama, berarti ibu tersebut telah mempersiapkan sejak
awal suatu keturunan yang dapat diharapkan sebagai generasi penerus yang
berkualitas.
Hal ini secara umum tidak akan sama bila sang
Ibu sejak dini tidak terlibat dalam mempersiapkannya. Keikut sertaan ibu dalam
keluarga berencana, sehingga proses persalinan yang ideal dapat dipenuhi
dan ini akan sangat membantu kesehatan ibu dan anak yang akan dilahirkannya.
Sebagai contoh
seorang ibu hendaklah jangan melahirkan terlalu dini, ataupun terlalu lambat,
begitu juga sebaiknya seorang ibu janganlah melahirkan terlalu sering dan
janganlah mempunyai anak terlalu banyak.
2. Pemberian
Kebutuhan Nutrisi Yang Baik Pada Anak
Dalam
pertumbuhan dan perkembangan fisik seorang anak, pemberian makanan yang bergizi
mutlak sangat diperlukan. Anak dalam pertumbuhan dan perkembangannya mempunyai
beberapa fase yang sesuai dengan umur si anak, yaitu fase pertumbuhan cepat dan
fase pertumbuhan lambat.
Bila kebutuhan
ini tidak dapat dipenuhi, maka akan terjadi gangguan gizi pada anak tersebut
yang mempunyai dampak dibelakang hari baik bagi pertumbuhan dan perkembangan
fisik anak tersebut maupun gangguan intelegensia.
12
Untuk Tumbuh
Kembang Anak Pesan Utamanya Adalah:
a.
Asi saja (ASI ekslusif) adalah makanan terbaik
bagi kehidupan bayi 4-6 bulan pertama kehidupan.
b.
Pasca umur 4-6 bulan, bayi memerlukan makanan lain
disamping ASI
c.
Anak dibawah 3 tahun membutuhkan 5-6 kali
sehari
d.
Anak dibawah 3 tahun membutuhkan sejumlah/sedikit lemak
atau minyak ditambahkan dalam makanannya sehari-hari.
e.
Semua anak membutuhkan makanan kaya Vitamin
A
f.
Sesudah sakit, anak membutuhkan extra meals untuk
mengejar (catch up) kehilangan pertumbuhan selama sakit
3. Pemberian Kapsul Vitamin A
Vitamin A adalah
salah satu zat gizi dari golongan vitamin yang sangat diperlukan oleh tubuh
yang berguna untuk kesehatan mata ( agar dapat melihat dengan baik ) dan untuk
kesehatan tubuh yaitu meningkatkan daya tahan tubuh, jaringan epitel, untuk melawan
penyakit misalnya campak, diare dan infeksi lain.
Upaya perbaikan
gizi masyarakat dilakukan pada beberapa sasaran yang diperkirakan banyak
mengalami kekurangan terhadap Vitamin A, yang dilakukan melalui pemberian
kapsul vitamin A dosis tinggi pada bayi dan balita yang diberikan sebanyak 2
kali dalam satu tahun. (Depkes RI, 2007)
Vitamin A
terdiri dari 2 jenis :
1. Kapsul vitamin A biru ( 100.000 IU ) diberikan pada bayi yang berusia 6-11 bulan satu kali dalam satu tahun
2. Kapsul vitamin A merah ( 200.000 IU ) diberikan kepada balita
1. Kapsul vitamin A biru ( 100.000 IU ) diberikan pada bayi yang berusia 6-11 bulan satu kali dalam satu tahun
2. Kapsul vitamin A merah ( 200.000 IU ) diberikan kepada balita
Kekurangan
vitamin A disebut juga dengan xeroftalmia ( mata kering ). Hal ini dapat
terjadi karena serapan vitamin A pada mata mengalami pengurangan sehingga
terjadi kekeringan pada selaput lendir atau konjungtiva dan selaput bening (
kornea mata ).
13
Pemberian
vitamin A termasuk dalam program Bina Gizi yang dilaksanakan oleh Departemen
Kesehatan setiap 6 bulan yaitu bulan Februari dan Agustus, anak-anak balita
diberikan vitamin A secara gratis dengan target pemberian 80 % dari seluruh
balita. Dengan demikian diharapkan balita akan terlindungi dari kekurangan
vitamin A terutama bagi balita dari keluarga menengah kebawah.
4. Pencegahan
Muntah Dan Menceret
Penyakit ini
paling sering menyerang Balita. Muntah menceret pada bayi dan anak dapat
disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:
1.
Infeksi pada saluran cerna sendiri
2.
Intoleransi terhadap makanan yang diberikan dan
3.
Infeksi lainnya diluar saluran cerna.
Pada saat ini
penanganan muntah menceret haruslah dilaksanakan sesegera mungkin, yaitu
dimulai pemberian terapi sejak dari rumah. (therapy begin at home), seperti
pemberian oralit, tablet zinc, dll.
5. Pencegahan
Infeksi Saluran Nafas Akut
Penyakit ini merupakan penyakit yang tersering dijumpai pada anak Balita, baik yang hanya berupa untuk pilek biasa sampai dengan adanya infeksi pada saluran nafas bawah, yaitu infeksi yang mengenai paru-paru.
6. Vaksinasi
Atau Imunisasi
Pada saat sekarang ini vaksin yang dapat digunakan dalam pencegahan penyakit telah banyak beredar di Indonesia, dan hasil daya lindung yang ditimbulkannya juga telah terbukti bermanfaat.imunisasi wajib diantaranya:
14
a. BCG
:
Vaksin ini
digunakan untuk mencegah penyakit tuberkulosis. Pada anak yang telah mendapat vaksinasi
BCG diharapkan dianya kan terhindar dari penyakit tuberkulosis, ataupun kalau
terinfeksi bentukna adalah ringan, tidak menimbulkan infeksi yang berat seperti
tuberkulosis otak, tulang ataupun melibatkan organ tubuh yang lain.
b. Polio
Oral Vaksin:
Mengandung tiga
macam virus hidup yang telah dilemahkan, yang dapat digunakan dalam memberikan
daya lindung terbadap kelumpuhan dan kematian
c. Vaksin
Hepatitis B :
Pemberian vaksin
ini sangat bermanfaat untuk memberikan perlindungan agar tidak terjadi penyakit
hati yang kronis, yang rasa berlanjut dengan terjadi karsinoma hati.
d. Vaksin
campak:
Memberi
kekebalan terhadap penyakit campak
e. DPT:
memberikan
kekebalan terhadap penyakit dipteri pertusis dan tetanus
7. Posyandu
Adapun jenis
pelayanan yang diselenggarakan Posyandu untuk balita mencakup :
1) Penimbangan berat badan
2) Penentuan status pertumbuhan
3) Penyuluhan
4) Jika ada tenaga kesehatan Puskesmas dilakukan pemeriksaan kesehatan, imunisasi dan deteksi dini tumbuh kembang, apabila ditemukan kelainan, segera ditunjuk ke Puskesmas
1) Penimbangan berat badan
2) Penentuan status pertumbuhan
3) Penyuluhan
4) Jika ada tenaga kesehatan Puskesmas dilakukan pemeriksaan kesehatan, imunisasi dan deteksi dini tumbuh kembang, apabila ditemukan kelainan, segera ditunjuk ke Puskesmas
PEMANTAUAN TUMBUH KEMBANG BAYI DAN BALITA/ DETEKSI DINI
1. Pemantauan
tumbuh kembang bayi, balita dan anak prasekolah/ deteksi dini
Deteksi dini
tumbuh kembang bayi, balita dan anak prasekolah adalah kegiatan pemeriksaan
untuk menemukan secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang pada balita dan
anak prasekolah.
15
Ada tiga jenis
deteksi dini tubuh kembang yang dapat dikerjakan oleh tenaga kesehatan di
tingkat puskesmas dan jaringannya, berupa:
Deteksi dini
penyimpangan pertumbuhan,meliputi:
Pengukuran berat
badan terhadap tinggi badan (BB/TB)
Pengukuran
lingkar kepala
2. Deteksi
dini penyimpangan perkembangan, meliputi:
a. Skrining
/ pemeriksaan perkembangan anak menggunakan kuesioner pra skrining perkembangan
(KPSP)
b. Tes
daya dengar
c. Tes
daya lihat
3. Deteksi
dini penyimpangan mental omosional
Deteksi dini
penyimpangan mental emosional adalah kegiatan / pemeriksaan untuk menemukan
secara dini adanya masalah mental emosional, autism dan gangguan pemusatan
perhatian dan hiperaktivitas pada anak, agar dapat segera dilakukan tindakan
intervensi. Bila penyimpangan mental emosional terlambat diketahui, maka
intervensinya akan lebih sulit dan hal ini akan berpengaruh pada tumbuh kembang
anak.
IMUNISASI
Imunisasi adalah
suatu prosese untuk membuat sistem pertahanan tubuhkebal terhadap infasi
mikroorganisme (bakteri dan virus). Yang dapatmenyebabkan infeksi sebelum
mikroorganisme tersebut memiliki kesempatanuntuk menyerang tubuh kita. Dengan
imunisasi tubuh kita akan terlindungi dariinfeksi begitu pula orang lain.
Karena tidak tertular dari kita
Tujuan Imunisasi
Tujuan dari
imunisasi adalah untuk menguranggi angka penderitaan suatupenyakit yang sangat membahayakan
kesehatan bahkan bisa menyebabkankematian pada penderitanya.
Beberapa penyakit yang dapat di hindari denganimunisasi yaitu:
16
1. Hepatitis.
2. Campak.
3. Polio.
4. Difteri.
5. Tetanus.
6. Batuk
Rejan.
7. Gondongan
1.
Cacar air
2.
TBC
Macam-Macam Imunisasi
Imunisasi Aktif.
Adalah kekebalan
tubuh yang di dapat seorang karena tubuh yangsecara aktif membentuk zat
antibodi, contohnya: imunisasi polio ataucampak . Imunisasi aktif juga dapat di
bagi 2 macam:
1. Imunisasi
aktif alamiahAdalah kekebalan tubuh yang secara ototmatis di peroleh sembuhdari
suatu penyakit.
2. Imunisasi
aktif buatanAdalah kekebalan tubuh yang di dapat dari vaksinasi yang diberikan
untuk mendapatkan perlindungan dari sutu penyakit.
Imunisasi Pasif
Adalah kekebalan
tubuh yang di dapat seseorang yang zat kekebalantubuhnya di dapat dari
luar.Contohnya Penyuntikan ATC (Anti tetanusSerum).Pada orang yang mengalami
luka kecelakaan. Contah lain adalah:Terdapat pada bayi yang baru lahir dimana
bayi tersebut menerimaberbagi jenis antibodi dari ibunya melalui darah placenta
selama masakandungan.misalnya antibodi terhadap campak. Imunisasi pasif ini
dibagi yaitu:
1. Imunisai pasif alamiahAdalah
antibodi yang di dapat seorang karena di turunkan olehibu yang merupakan orang
tua kandung langsung ketika beradadalam kandungan.
2. Imunisasi
pasif buatan.Adalah kekebalan tubuh yang di peroleh karena suntikan serumuntuk
mencegah penyakit tertentu.
17
jenis-Jenis Imunisasi
Imunisasi adalah suatu usaha untuk
memberikan kekebalan pada bayi atau anak terhadap penyakit tertentu.
Beberapa
imunisasi yang diberikan pada bayi dan balita :
1. BCG
a. Tujuan
Untuk memberikan kekebalan aktif terhadap
penyakit TBC
b. Jadwal pemberian
Bayi berumur 0-11 bulan, tapi dengan
dosis 0,05 cc. Vaksinasi diulang pada
umur 5 tahun
c. Diberikan secara intracutan pada lengan kanan
keatas
d. Efek
samping
Penyuntikan secara intradermal yang
benar akan menimbulkan ulkus lokal
yang supervialal 3 minggu setelah penyuntikan, ulkus yong biasu tertutup krusta
akan sembuh dalam 2-3 bulan dan meninggalkan parut bulat dengan diameter 4-8 mm. Apabila dosis
terlalu tinggi maka ulkus yang timbul
semakain besar, namun apabila penyutikan terlalu dalam, parut yang
terjadi tertarik ke dalam.
2. DPT
a. Tujuan
Untuk memberikan kekebalan aktif
terhadap penyakit difteri, pertusis dan tatanus
b. Jadwal pemberian
Pada bayi 2-11 bulan, sebanyak 3 kali
suntikan dengan selang waktu 4 minggu
secara IM di paha bagian atas dengan dosis 0,5 cc. Imunisasi ulang lainnya dlberikan umur 1,5-2 tahun, kemudian
pada usia 6-8 tahun dan 10 tahun
c. Efek
samping
Kemerahan, bengkak, dan nyeri pada
lokasi injeksi, terjadi pada kira-kira separuh
penderita. Proporsi yang sama juga
akan menderita demam ringan dan 1% dapat hiperperiksia. Anak sering
gelisah, dan menangis terus menerus selama
beberapa jam pasca penyuntikan.
18
3.
Hepatitis B
a. Tujuan
Untuk mendapatkan kekebalan terhadap
virus hepatitis
b. Jadwal
pemberian
Pada usia 0-1 bulan, dianjurkan pad
usia 0-7 hari. Kemudian pada usia 2-3
bulan.
c. Diberikan
secara IM di paha bayi dengan dosis 0,5 cc
d. Efek samping
yang terjadi biasanya ringan, berupa nyeri, panas, mual nyeri sendi dan otot
4. P olio
a. Tujuan
Untuk mendapatkan kekebalan terhadap
penyakit poliomyelitis
b. Jadwal pemberian
Pada bayi umur 2-3 bulan, diberikan
sebanyak 3 kali pemberian dengan dosis
2 tetes dengan interval 4 minggu. Pemberian ulang pada umur 1,5 - 2 tahun dan menjelang umur 5 tahun
c.
Efek samping
Setelah vaksinasi sebagian kecil
resipen dapat mengalami gejala-gejala pusing,
diare ringan, dan otot
5. Campak
a. Tujuan
Untuk mendapatkan, kekebalan terhadap penyakit
b. Jadwal pemberian
Umur 9-11 bulan dengan 1 kali
pemberian, dengan dosis 0,5 cc secara subkutan
di lengan kiri
c. Efek
samping
Di laporkan setelah vaksinasi MMR
(measies mumps, dan ruballa) dapat terjadi
malaise demam atau ruam sering terjadi 1 minggu setelah imunisasi dapat terjadi kejang demam ensefalitas
pasca imunisasi dan pembengkakan
kelenjar parutis pada minggu ke - 3
19
B.
Pemantauan Tumbuh Balita Kembang Bayi dan
Pertumbuhan berkaitan dengan masalah
perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun
individu, yang bisa diukur dengan ukuran
berat, panjang, umur tulang dan keseimbangan tulang.
Perkembangan adalah bertambahnya
kemampuan dalam struktur dan fungsi
tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil dari proses pematangan.
David Morloy merupakan pelopor yang
menggunakan kartu pertumbuhan anak
yang disebut "road to health
card" pada tahun 1975 di des Imesi, Nigeria. Kartu tersebut disebut dengan KMS (Kartu Menuju
Sehat) yang merupakan alat penting
untuk memantau tumbuh kembang anak.
Menurut Mortey, pada KMS terdapat 4
patokan sederhana perkembangan psikomotorik,
sehingga ibu dapat mengetahui tingkat perkembangan anaknya.
a.
Kemampuan
duduk (5-9 ½ bulan)
b.
Berjalan
± 10 langkah tanpa bantuan (9-18 ¼ bulan)
c.
Mengucapkan
sepatah kata (10-12 bulan)
d. Kemampuan berbahasa beberapa kata (18 ½ bulan-3
tahun)
Tujuan pemantauan fisik anak
adalah:
a. Agar pertumbuhan mudah diamati
b. Menciptakan kebutuhan akan rasa ingin tahu
terhadap kebutuhan anak
c. Meningkatkan pertumbuhan yang layak untuk
pertumbuhan anak
d. Melukiskan setiap kejadian yang kurang
menguntungkan anak
e. Menemukan seawal mungkin gejala-gejala gangguan
pertumbuhan
f. Merupakan sarana untuk memberikan penyuluhan
kepada ibu:
1) Gizi/makanan bayi dan anak
2) Tumbuh kembang anak
3) Kesehatan
anak
4) Imunisasi
5) Keluarga
Berencana
20
6) Pencegahan :
deflsiensi vitamin A, dehidrasi
akibat diare, sanitasi lingkungan,
dll.
Tumbuh kembang anak diperiksa diperiksa
berdasarkan umur. Yang diperhatikan
adalah aktifitas motor anak, bahasa dan adaptasi lingkungannya. Tumbuh
kembang anak normal sebagi berikut:
1.
Umur satu bulan
1.Refleks moro dapat menghisap, menggenggam positif
2.Bila ditelungkupkan bayi berusaha mengangkat kepala dan kaki bergerak seperti mau merangkak
3.Dalam posisi duduk, punggung bungkuk, kepala tegak sesaat Bayi kebanyakan tidur
4.Bayi diam bila ada suara terkejut bila mendengar bunyi suara vokal (bila
menangis)
5.Mata bayi mengikuti objek yang tergantung dibenang yang digoyangkan ke kiri dan ke kanan
2. Umur dua
bulan
1. Menendang-nendang dan gerak tangan yang energik
2. Kepala bergoyang bila dalam posisi duduk
3. Bila telungkup, kepala tegak, membentuk sudut 450
4. Tangan dihisap sendiri dan selalu terbuka
5. Mengeluarkan satu suara vokal seperti a-e-u
6. Kepala dan mata mengarah ke suara
7. Mengikuti objek yang bergoyang
8. Gerak ekspresi berjaga-jaga
9. Senyum bila diajak bicara lembut
3. Umur
tiga bulan
1. Telungkup, kepala tegak 900
2. Refleks moro dan menggenggam mulai tidak nampak
3. Berguling (3 – 4 bulan)
21
4. Ketawa kecil, memekik
5. Respon terhadap musik
6. Bersuara a-a, la-la, oo-oo
7. Berusaha menggapai objek tapi tidak tepat
8. Memegang benda dengan erat bila diletakkan di atas
tangannya dan menarik baju
9. Mengikuti objek ke samping (1800)
10. Memperhatikan orang dan mainan
11. Senyum spontan
4. Umur
empat bulan
1. Dapat duduk dengan bantuan dan berpaling ke arah
bunyian
2. Mengangkat kepala sewaktu tengkurap, untuk
berupaya duduk
3. Kaki menendang-nendang bila didirikan
4. Tertawa keras (4-5 bulan)
5. Mengucapkan : seperti m-p-b
6. Mengulang suara yang didengar
7. Memegang giring-giring
8. Memindahkan objek dari satu tangan ke tangan lain
9. Menarik baju ke muka sendiri
10. Senyum spontan ke orang yang dilihat
5. Umur
lima bulan
1.
Berguling dari satu sisi ke sisi lain
2.
Beringsut dari belakang ke depan
3.
Tegak bila diangkat dan berpegang bila duduk
4.
Berdiri bila di bantu
5.
Mengenal suara yang sering di dengar
6.
Berhenti menangis
bila mendengar nyanyian
7.
Memegang benda yang
disenangi dan menggapai mainan dengan dua tangan
8.
Senyum pada bayangan kaca
22
9.
Memalingkan kepala ke arah suara
10. Senang
bermain dengan orang lain
6. Umur
enam bulan
- Tengkurap : Mengangkat kepala spontan
- Duduk dengan bantuan
- Beringsut mundur (6-7 bulan)
- Memegang kaki dan bermain dengan jari kaki
- Memegang benda kecil (kubus) dengan telapak
- Bersuara bila melihat kaca
- Mengucapkan empat jenis bunyi
- Melokalisasi sumber suara
- Memasukkan benda kecil ke mulut
- Curiga terhadap orang atau suara asing
- Memberi perhatian pada orang atau objek
- Mempertahankan perhatian bila diambil
- Mengangkat tangan bila mau diambil
7. Umur
delapan bulan
1. Duduk sendiri (6-8 bulan)
2. Mulai
melangkah dan mencoba merangkak
3. Bergerak
maju mengambil objek
4. Bersuara seperti a-la, a-ba, oo-oo, a-ma, ma-ma,
pa-pa (8-10 bulan)
5. Mendengar
orang bercakap-cakap dan berterlak untuk menarik perhatian (8-10 bulan)
6. Bergerak mengambil mainan di luar jangkauan
7. Membunyikan lonceng
8.
Minum dan cangkir
9.
Bermain ci-luk-ba
10. Memperhatikan
bayangan di kaca
11. Bermain kertas
23
8.
Umur sepuluh bulan
1.
Duduk mandiri
2.
Berdiri dengan
pegangan, merangkak, dan berjalan dengan pegangan
3.
Dapat berputar bila diletakkan di atas lantai
4.
Menggelengkan kepala manyatakan tidak
5.
Melambaikan tangan untuk ucapan selamat (tinggal atau
jalan)
6.
Memberi respon
terhadap panggilan nama sendiri
7.
Menyuarakan beberapa ucapan (10-12 bulan)
8.
Bermain tepuk tangan
9.Umur
dua belas bulan
1.
Berdiri sendiri dan berjalan, dengan bantuan atau
tangan yang dipegang orang lain
2.
Berputar dalam posisi duduk
3.
Menggenggam 2 benda kecil di dalam satu tangan
4. Mengucapkan
kata dengan arti yang spesiik seperti "mama" untuk Ibu
5. Berbicara
kepada mainan
6. Mengoceh bila sendiri
7. Mematuhi perintah yang sederhana seperti
"Beri saya cangkir itu"
8. Ikut membantu sendiri bila dipasangkan pakaiannya
9. Bermain dengan cangkir atau sendok
10. Menunjukkan sesuatu dengan jari telunjuk
11. Mencoba mengambil benda kecil dan dalam kotak
12. Memasukkan benda kecil ke mulut
13. Memegang cangkir untuk minum
14. Memperhatikan tulisan
10
Umur lima belas bulan
1.
Berdiri sendiri dan
memanjat
2.
Berlutut di lantai atau di kursi
3. Berjalan dengan keseimbangan badan yang baik
24
4. Berbicara dengan 4-5 kata
5. Menunjukkan keinginan sesuatu dengan bicara
6. Tahu namanya sendiri
7.
Mengangkat cangkir untuk minuman
8.
Minum dengan sendok
9.
Menunjukkan atau membori mainan kepada seseorang
10. Membanu
membuka pakaiannya sendiri
11. Memasukkan benda kecil ke dalam botol tanpa
demonstrasi
12. Senang mendorong mainan beroda
11. Umur
delapan belas bulan
1.
Berlari dan naik tangga dengan pegangan satu tangan
2. Berjalan
mundur dan mengangkat kursi Melempar bola
3. Mengucapkan angka 1-10 (18-21 bulan)
4. Menunjukkan sekurang-kurangnya satu bagian tubuh
yang ditanyakan
5. Dapat menyebutkan "halo"
6. Menunjukkan benda yang ditawarkan seperti cangkir,
sendok, mobil, kursi
7.
Membalikkan halaman buku
8.
Membawa atau memeluk boneka
9.
Mencoret-coret
12. Umur dua
puluh satu bulan
1.
Berlari dan naik
turun tangga dengan pegangan
2. Naik
tangga sendiri
3. Menendang bola
4. Bercakap dengan mengucapkan 15-20 kata
5. Mampu mengkombinasikan dua atau tiga kata
6.
Minta makan
atau minum
7. Memberi
bola pada orang lain (ibunya), meletakkan bola ke tempat yang lain
8. Menunjukkan 3-4 bagian tubuh yang ditanyakan
25
9. Membantu kegiatan rumah yang sederhana (21-24
bulan)
10. Memindahkan pakaian dengan baik
11. Menarik orang lain untuk menunjukkan sesuatu
13
Umur dua puluh empat bulan
1. Berlari
tanpa jatuh
2. Mengucapkan
sekurang-kurang satu kalimat atau ungkapan
4-5 ungkapan
3. Dapat
mengucapkan kembali 5-6 suara konsunan (yang terpilih : m-p-b-h-w)
4. Menujukkan 4 bagian tubuh yang di tanyakan
5. Menyebutkan benda diatas meja bila di tanyakan
6. Menyebutkan nama sendiri
7. Melempar
bola ke dalam kotak
8. Mengambarkan
garis vertikal setelah di tunjukan
14
Umur 2,5 tahun
1.Melompat dan mencoba berdiri dengan satu kaki
2.Memegang pensil dengan jari
3.Mencoba jalan berjingkrak
4.Menyebut
nama benda sehari-hari
5.Menjawab pertanyaan sederhana sepert "apa
ini"?
6.Mendorong
mainan yang terarah
7.Menolong membuang sesuatu
8.Memakai
pakaian
9.Membasuh dan mengeringkan tangan
10. Makan dengan sendok
11. Mengambar garis horizontal yang dipertunjukan
12. Berupaya mengambar lingkaran yang ditunjukan
15
Umur tiga tahun
1. Berdiri satu kaki sekurang-kurangnya satu detik
26
2. Melompat dari anak tangga paling bawah
3. Dapat melepaskan dua kancing baju
4. Menaiki sepada roda tiga
5. Mengucapkan kalimat dengan enam kata seperti
"saya punya ibu, bapak dan
kakak"
6. Menyebutkan tiga atau lebih nama objek di dalarn
gambar atau foto
7. Membedakan laki-laki dan perempuan
8. Menyebutkan
nama lengkap
9. Menjawab
pertanyaan dengan tepat
10. Mengenal
sekurang-kurangnya satu warna
11. Dapat
menjawab pertanyaan sekurang-kurangnya dengan tiga kata dalam satu kalimat
12. Menguasai 750-1000 kata ( 3-3,5
tahun)
13. Memahami giliran
14. Menyalin gambar lingkaran
15. Berpakaian dengan pengawasan
16. Berbisik
17. Makan
sendiri dengan baik
16
Umur empat tahun
1. Berdiri
satu kaki lebih kurang 5 detik
2. Melompal
sekurang-kurangnya 2 kali dengan satu kaki
3. Dapat mengancingkan baju dan mengikat sepatu
4.
Mengulang 10 kata
tanpa salah
5.
Menghitung tiga objek, dan menunjukannya dengan benar
6. Memahami misalnya : "apa yang diperbuat
bila lapar mengantuk dan kedinginan ?"
7. Kalimat
spontan, pengucapannya 4 sampai 5 kata Suka
mengajukan pertanyaan
8.
Memahami kata
seperti di atas, di bawah, di belakang, dan sebagainya (letakan benda ini diatas benda)
9. Dapat
menunjukan 3-4 warna
10. Berbicara
dengan komunikasi yang efektif
11. Mencontoh
lukisan/gambar Bermain bersama dengan
anak-anak lain
27
12. Memakai dan membuka pakaian sendiri
13. Mengosok gigi dan membasuh muka
14. Ke
toilet sendiri
17 Umur
lima tahun
1. Berdiri 1 kaki 8-10 detik
2.
Melompat, menggunakan kaki bergantian
3.
Menangkap dengan tangan, bola yang dilempar
dengan 2-3 kali percobaan
4.
Mengetahui
umur sendiri Mengenal 4 macam warna
5.
Menyebutkan fungsi benda sehari-hari seperti
sendok, pensil dan sebagainya
6.
Menyebutkan
jenis benda
7. Menanyakan
arti sesuatu kata
8.
Hanya sedikit salah mengucapkan kata
9.
Mengambar
manusia sekurang-kurangnya
menunjukan 6 bagian tuhuh
10.
Membawa mainan
dengan mainan kereta
11.
Bermain dengan pensil berwarna
12.
Bermain dalam
kelompok
28
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Setelah dilakukan
pemeriksaan pada bayi baru lahir, jika tidak ditemukan adanya kelainan,
maka bayi ditetapkan (diagnose) lahir dengan keadaan normal. Dalam rencana dan langkah asuhan dilakukan urutan sebagai berikut:
i.
Membersihkan
rongga hidung dan mulut dengan kapas steni atau penghisap lendir dan karet (De lee)
j.
Mengeringkan bayi dan air ketuban
k. Meletakkan
bayi diatas perut ibu
l.
Memotong tali pusat
m. Mengelus telapak kaki, dada, perut dare punggung,
bila bayi tidak menangis
n. Menilai APGAR skor pada satu menit pertama untuk
menentukan ada tidaknya asfiksia
o. Membersihkan bayi dan lapisan lemak yang
berlebihan
p. Memberi
salep mata tetrasiklin atau larutan nitro argenti 1% pada kedua mata bayi
Pelayanan
kesehatan anak balita adalah pelayanan di bidang kesehatan yang menyangkut
kesehatan anak balita. Balita merupakan anak usia 1-5 tahun. Pelayanan
kesehatan pada anak balita, meliputi:
1. Pemeriksaan
kesehatan anak balita secara berkala
2. Penyuluhan
pada orang tua
3. Imunisasi
dan upaya pencegahan penyakit
4. Pemberian
vitamin A, kapsul vit.A berwarna merah diberikan 2 kali dalam setahun
5. Identifikasi
tanda kelainan dan penyakit yang mungkin timbul pada bayi dan cara
menanggulanginya
B. SARAN
Diharapkan
para pembaca agar mengetahui bagaimana pentingnya pelayanan kesehatan bayi
baru lahir dan anak balita sehingga
tidak terjadi penyimpangan yang berhubungan dengan tumbuh kembang balita
29
DAFTAR
PUSTAKA
Mitayani.2010.mengenal bayi baru
lahir dan penatalaksanaannya.padang:baduose media
Ladewig W,dkk.2006.asuhan keperawatan ibu bayi baru lahir.jakarta:EKG
Lubis,chairuddin.2004.usaha pelayanan kesehatan anak dalam membina keluarga sejahtera.medan:universitas sumatra utara
Ladewig W,dkk.2006.asuhan keperawatan ibu bayi baru lahir.jakarta:EKG
Lubis,chairuddin.2004.usaha pelayanan kesehatan anak dalam membina keluarga sejahtera.medan:universitas sumatra utara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar