KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan kita berbagai macam nikmat,
sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu membawa keberkahan,
baik kehidupan di alam dunia ini, lebih-lebih lagi pada kehidupan akhirat
kelak, sehingga semua cita-cita serta harapan yang ini kita capai menjadi lebih
mudah dan penuh manfaat.
Terima
kasih sebelum dan sesudahnya kami ucapkan kepada Dosen yang telah membimbing
dan orang tua yang telah memberikan motivasi dan segala dukungannya serta
teman-teman sekalian yang telah membantu, baik bantuan berupa moril maupun
materil, sehingga makalah ini terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan.
Kami menyadari sekali, didalam penyusunan makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan serta banyak kekurangan-kekurangannya, baik
dari segi tata bahasa maupun dalam hal pengkonsolidasian kepada Dosen serta
teman-teman sekalian, yang kadangkala hanya menturuti egoisme pribadi, untuk
itu besar harapan kami jika ada kritik dan saran yang membangun untuk lebih
menyempurnakan makalah ini.
Harapan
yang paling besar dari penyusunan makalah ini ialah, mudah-mudahan apa yang
kami susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman-teman, serta orang lain
yang ingin membaca dan menyempurnakan lagi atau mengambil hikmah dari judul ini
(AMBULAN DESA)sebagai tambahan dalam menambah referensi yang telah ada.
Padang,
…. Agustus 2013
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
1.1 latar belakng
1.2 Rumusan masalah
1.3 Tujuan
Bab II Landasan teori
2.1
Pengertian
2.2
Perencanaan Program Kesehatan
Bab III Pembahasan
3.1
Pengelolaan Ambulan Desa
3.2
Pembiayaan Ambulan Desa
Bab IV Penutup
4.1
Kesimpulan
4.2
Kritik dan Saran
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Inti kegiatan
Desa Siaga adalah memberdayakan masyarakat agar mau dan mampu untuk hidup sehat. Maka dalam
pengembangannya diperlukan langkah-langkah pendekatan edukatif, yaitu upaya
mendampingi (memfasilitasi) masyarakat untuk menjalani proses pembelajaran yang
berupa proses pemecahan masalah-masalah kesehatan yang dihadapinya. Untuk menuju
Desa Siaga perlu dikaji berbagai kegiatan bersumberdaya masyarakat yang ada
(Posyandu, Polindes, Pos Obat Desa, Dana Sehat, Desa Siap-Antar-Jaga, Ambulan
Desa, dll).
Konsep Desa
Siaga, dimana salah satu indikatornya adalah meningkatnya akses masyarakat
terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas. Awalnya program
ini dalam suatu Desa Siaga akan dapat menggambarkan suatu masyarakat yang
sadar, mau dan mampu untuk mencegah dan mengatasi berbagai ancaman terhadap
kesehatan masyarakat seperti kurang gizi, penyakit menular dan penyakit yang
berpotensi menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB), kejadian bencana, kecelakaan,
dan lain-lain, dengan memanfaatkan potensi setempat, secara gotong royong.
Namun, dalam kenyataannya, masih banyak kejadian kegawatdaruratan khususnya
pada ibu dan anak yang mengalami keterlambatan penanganan disebabkan kurang
tanggapnya dan kesiagaan masyrakat dibidang transportasi menuju sarana
kesehatan sehingga angka kematian masih tinggi dimasyarakat. Salah satu upaya
pencegahannya yaitu dengan program ambulan desa yang mampu membantu masyarakat
dalam menanggulangi kegawat daruratan dan keselamatan ibu dan anak secara aman
dan cepat.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan
uraian yang dijelaskan diatas, maka diperoleh rumusan masalah sebagai berikut :
Bagaimana Perencanaan Ambulan Desa agar
dapat terlaksana dengan baik?
1.3 Tujuan
1.3.1
Tujuan Umum
1.3.2
Tujuan Khusus
1. Untuk mengidentifikasi pentingnya
dan tujuan ambulan desa
2. Untuk mengidentifikasi unsur-unsur
perencanaan ambulan desa
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian ambulan desa
Ambulans desa adalah mobil
milik warga yang secara sukarela disiagakan untuk membantu ibu hamil yang telah
tiba masa persalinannya atau ibu
hamil yang diharuskan untuk memeriksakan diri ke fasilitas yang lebih memadai
dari apa yang ada di tempat ia tinggal.
Ambulan desa adalah salah satu bentuk
semangat gotong royong dan saling peduli sesama warga desa dalam sistem rujukan
dari desa ke unit rujukan kesehatan yang berbentuk alat transportasi.
Ambulan desa adalah suatu alat
transportasi yang dapat digunakan untuk mengantarkan warga yang membutuhkan
pertolongan dan perawatan di tempat pelayanan kesehatan.
2.1 Perencanaan Program Kesehatan
A. Terdiri dari 3 aspek:
1.
Hasil Rencana
2.
Perangkat
3.
Proses
B. Macam-macam:
1.
Jangka Panjang
2.
Jangka Menengah
3.
Jangka Pendek
C. Frekuensi Penggunaan
1. 1
kali
2.
Berulang kali
D. Ruang Lingkup:
1.
Rencana Strategik
2.
Rencana Taktis
3.
Rencana Menyeluruh
4.
Rencana Terpadu
Unsur-unsur Rencana:
1.
Misi
2. Rumusan
Masalah
3.
Rumusan Tujuan Khusus dan Tujuan Umum
4.
Rumusan Kegiatan
5.
Asumsi Perencanaan
6.
Strategi Pendekatan
7.
Pokok Sasaran
8.
Waktu dan Biaya
9.
Organisasi dan Pelaksana
10. Metode Penilaian
Keberhasilan
Tujuan ambulan
desa
1.
Tujuan umum.
Mempercepat pelayanan kegawat daruratan masa1ah
kesehatan, bencana serta kesiapsiagaan mengatasi masalah kesehatan yang terjadi
atau mungkin terjadi dalam masyarakat.
2.
Tujuan khusus.
Mempercepat penurunan AKI dan AKB karena hamil, nifas dan
melahirkan.
Sasaran menjadi ambulan desa
Pihak-pihak yang berpengaruh terhadap perubahan prilaku
individu dan keluarga yang dapat menciptakan iklim yang kondusif terhadap
perubahan prilaku tersebut. Semua individu dan keluarga yang tanggap dan peduli
terhadap permasalahan kesehatan dalam hal ini kesiapsiagaan memenuhi sarana
transportasi sebagai ambulan desa.
Kriteria
ambulan desa
1. Kendaraan yang
bermesin yang sesuai standart (mobil sehat)
2. Mobil pribadi,
perusahaan, pemerintah pengusaha.
3. ONLINE (siap
pakai), misalnya : tandu, kereta/delman kuda, dll.
Indikator
Proses Pembentukan Ambulan Desa.
1. Ada forum
kesehatan desa yang aktif
2. Gerakan bersama
atau gotong royong oleh masyarakat dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah
kesehatan. bencana serta kegawat daruratan kesehatan dengan pengendalian faktor
resikonya.
3. UKBM
berkualitas (misalnya; Posyandu)
4. Pengamatan dan
pemantauan masalah kesehatan.
5. Penurunan kasus
masalah kesehatan, bencana atau kegawat daruratan kesehatan.
BAB III
PEMBAHASAN
Berdasarkan rumusan masalah yang telah
diperoleh, maka perlu adanya tindakan gotong royong dari masyarakat yaitu
dengan program ambulan desa baik dari segi pengelolaan, pendanaan dan
penjadwalan ambulan desa dalam upaya mencegah keterlambatan penanganan
kegawatdaruratan yang terjadi dimasyarakat (desa).
3.1 Pengelolaan
Ambulan Desa
Ambulan desa dikelola oleh masyarakat
sendiri baik termasuk toma, toga, dan forum masyarakat lainnya dimana
sasarannya adalah warga yang memiliki kendaraan/alat transportasi serta siap
bersiaga dalam jadwal yang ditentukan (setiap harinya) untuk mengantarkan
masyarakat yang mengalami kegawat daruratan ketempat pelayanan
kesehatan/rujukan.
3.2 Pembiayaan Ambulan Desa
Pembiayaan
ambulan desa bisa berasal dari dana sehat ataupun dari Dasolin (Dana sosial
bersalin) ataupun iuran rutin yang dibuat khusus oleh masyarakat, hal tersebut
dapat dimusywarahkan oleh masyarakat untuk disepakati bersama agar alat
transportasi yang digunakan sebagai ambulan desa dapat berjalan baik dan
bertahan lama digunakan dalam menolong kesehatan masyarakat.
3. Pengaturan Jadwal:
- Jadwal yang ditentukan adalah hasil musyawarah dari sasaran ambulan desa, tokoh masyarakat/penaggung jawab serta pihak warga lainnya.
- Dengan diadakannya musyawarah desa jadwal dapat diatur secara bergantian baik secara harian atau berkala sesuai dengan kesepakatan warga.
Dari uraian diatas, jika pengelolaan,
pendanaan dan penjadwalan ambulan desa dapat dimusyawarahkan dengan baik, maka
program tersebut dapat dijalankan sesuai dengan keinginan masyarakat, sehingga
keterlambatan penanganan
kegawatdaruratan dalam masalah kesehatan masyarakat khususnya ibu dan anak
dapat diatasi.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Ambulan desa
adalah suatu alat transportasi yang dapat digunakan untuk mengantarkan warga
yang membutuhkan pertolongan dan perawatan di tempat pelayanan kesehatan.
Ambulan desa
dikelola oleh masyarakat sendiri yang sasarannya adalah warga yang memiliki
kendaraan/alat transportasi serta siap bersiaga dalam jadwal yang ditentukan
(setiap harinya) untuk mengantarkan masyarakat yang mengalami kegawat daruratan
ketempat pelayanan kesehatan/rujukan.
4.2 Kritik dan Saran
Penulis sadar akan kekurangan dari
makalah ini. Oleh sebab itu, Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini di masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
http://lumajangtopic.blogspot.com/2008/12/blog-post.html
http://enyretnaambarwati.blogspot.com/2010/02/pengembangan-wahanaforum-psm-berperan_4414.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar